3 Pilihan IKM Sesuai Kesiapan Satuan Pendidikan Sebagai Proses Belajar

Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka

Madrasahdigital.net. Bahasan kedua dari implementasi kurikulum merdeka sebagai proses belajar adalah Implementasi Kurikulum sesuai Kesiapan. Kebijakan ini menunjukkan bahwa Satuan Pendidikan memiliki kendali untuk memilih kurikulum sesuai dengan kondisi dan kesiapan.


Proses Implementasi Kurikulum Merdeka

Merujuk kembali pada teori sensemaking yang disampaikan pada Bagian A, pendidik, pimpinan, dan juga pemerintah daerah akan memaknai kurikulum berdasarkan keyakinan mereka tentang pembelajaran serta peran pendidik dan peran mereka dalam mendukung pembelajaran, nilai-nilai, kognisi dan kompetensi (mikrosistem), situasi dan konteks satuan pendidikan (mesosistem), dan konteks yang dipengaruhi juga oleh sistem budaya secara umum (makrosistem) (OECD, 2020).

Baca juga: Proses Pemaknaan pada Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

Oleh karena itu, proses penyesuaian kebijakan dengan situasi guru pasti akan selalu terjadi (Ball et al., 2012; Honig, 2006; Spillane, 2004).

Pertanyaannya adalah apakah proses pembelajaran yang dilakukan satuan pendidikan dan pendidik ini akan diperhatikan, difasilitasi oleh pemerintah atau akan diabaikan saja, dibiarkan menjadi suatu dinamika yang terjadi di tingkat lokal/daerah?

1. Penyesuaian Strategi Implementasi

Berbagai studi secara konsisten merekomendasikan adanya penyesuaian strategi implementasi dari pusat dengan kompleksitas di tingkat lokal (Bryk et al., 2015; Honig, 2006; Wilcox, 2017).

Dalam situasi yang demikian dan kompleksitas situasi yang berbeda-beda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, implementasi yang seragam (one-size-fits-all atau satu ukuran untuk semua) bukanlah strategi yang ideal (Bryk et al., 2015).

Kesiapan satuan pendidikan yang beragam membutuhkan proses implementasi yang berbeda pula (termasuk Kurikulum Merdeka).

Biarkan satuan pendidikan dan pendidik untuk menginterpretasikan kebijakan tanpa difasilitasi pemerintah bukanlah strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.

2. Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka

Oleh karena itu pemerintah tidak boleh lepas tangan dan merasa cukup dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan yang top down dan dengan frekuensi yang sedikit. Maka untuk implementasi Kurikulum Merdeka, pemerintah menyediakan tiga pendekatan implementasi yang dapat dipilih satuan pendidikan (sesuai kesiapan).

Pilihan ini diberikan sebagai opsi yang memudahkan satuan pendidikan dan membuat mereka merasa lebih aman, minim risiko, untuk mengimplementasikannya.

3 Pendekatan Implementasi Kurikulum adalah

  • menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang digunakan
  • menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat.
  • Dan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan berbagai perangkat ajar oleh satuan pendidikan.

Tahapan Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka

Telah disampaikan dalam bab ini sejak awal bahwa implementasi kurikulum serta proses pemaknaan kebijakan pada hakikatnya adalah proses belajar. Namun kali ini yang belajar bukanlah siswa melainkan satuan pendidikan, pendidik, dan juga pemerintah daerah. Dan seperti halnya peserta didik adalah pusat dari proses belajar di kelas, guru juga perlu menjadi pusat dari implementasi kurikulum (Drake dan Sherin, 2006).

Prinsip pembelajaran sesuai dengan tahap capaian peserta didik (teaching at the right level) juga perlu diberlakukan dalam proses implementasi yang sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan dan guru (implementation at the right level).

Strategi implementasi kurikulum yang memperhatikan kebutuhan guru untuk mempelajari dan memaknainya tidak saja akan membantu siswa belajar lebih baik, tetapi juga membantu guru belajar secara mendalam kebijakan kurikulum sehingga mereka dapat menerapkannya dengan lebih baik dan bertahan lama (sustainable) (Ball & Cohen, 1996; Drake & Sherin, 2006).

Seperti halnya peserta didik adalah pusat dari proses belajar di kelas, guru juga perlu menjadi pusat dari implementasi kurikulum…. Prinsip pembelajaran sesuai dengan tahap capaian peserta didik (teaching at the right level) juga perlu diberlakukan dalam proses implementasi (termasuk Kurikulum Merdeka) yang sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan dan guru (implementation at the right level).

1. Fungsi Tahapan Kesiapan IKM

Dengan menempatkan guru sebagai pusat implementasi kurikulum, strategi implementasi suatu kebijakan perlu secara jelas menyatakan perubahan praktik dan perilaku apa yang diharapkan dari guru (Fullan, 2007).

Hal ini serupa dengan prinsip pembelajaran di mana guru menentukan tujuan pembelajaran untuk peserta didik mereka. Maka untuk mendukung proses implementasi sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan dan pendidik, perlu dibuat tahapan-tahapan pembelajaran sebagaimana guru membuat alur pembelajaran untuk peserta didik mereka.

Tahapan implementasi ini dapat menjadi rujukan bagi satuan pendidikan dan guru untuk menentukan target yang mereka perlu capai ketika baru mulai belajar untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan mereka.

Kejelasan (clarity) tentang target-target perubahan ini akan membantu proses implementasi kurikulum (Fullan, 2007), sekaligus menjelaskan perubahan apa yang dapat didukung oleh pimpinan satuan pendidikan dan pemerintah daerah.

Kejelasan tentang perubahan perilaku yang diharapkan dari masing-masing pihak yang mengimplementasikan kebijakan akan mendorong proses implementasi yang lebih efektif (OECD, 2019; Fullan, 2007).

Tabel 5.1 menunjukkan contoh tahapan implementasi yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan dan/atau pemerintah serta organisasi atau lembaga yang berperan dalam mendukung implementasi kurikulum di satuan pendidikan dan daerah.

Aspek-aspek pelaksanaan Kurikulum Merdeka dalam Tabel 5.1 tidak disampaikan secara lengkap dalam Kajian Akademik ini, dan disampaikan dalam dokumen terpisah sebagai panduan untuk satuan pendidikan dan pendidik. (Dokumen lengkap akan dipublikasikan melalui situs resmi Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek)

2. Tabel Tahapan Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka

Tabel 5.1. Implementasi Kurikulum Merdeka Berdasarkan Tahap Kesiapan Satuan Pendidikan dan Pendidik.

aspekTahap 1Tahap 2Tahap 3Tahap 4
Projek Profil Pelajar PancasilaTim guru membuat penyesuaian kecil terhadap modul projek yang disediakan oleh KemdikbudTim guru membuat penyesuaian terhadap modul projek yang disediakan oleh Kemdikbud sesuai kesepakatan tim guru yang memfasilitasi projek  Tim guru menggunakan modul projek yang disediakan oleh Kemdikbud sebagai referensi untuk mengembangkan modul yang lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa  Tim guru menggunakan modul projek yang disediakan oleh Kemdikbud sebagai referensi untuk mengembangkan modul yang kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.   Siswa dan/ atau masyarakat (misalnya komunitas atau organisasi peduli pendidikan) terlibat dalam perancangan projek.   Rancangan projek disebarkan melalui aplikasi daring Kemdikbud untuk guru/sekolah lain.
Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar peserta didik  Berdasarkan asesmen diagnostik, guru mengajar seluruh siswa di kelasnya sesuai dengan fase capaian belajar mereka  Berdasarkan asesmen diagnostik, siswa di angkatan yang sama dibagi menjadi dua atau lebih rombongan belajar, masing- masing diajarkan oleh guru mata pelajaran yang berbeda. Dengan demikian, setiap siswa dapat belajar sesuai dengan fase capaian belajarnya   Asumsi: ada kelas paralel  Berdasarkan asesmen diagnostik, siswa di kelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok menurut capaian belajar mereka, dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama.   Sekolah menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk siswa yang belum siap untuk belajar sesuai dengan kelasnya  Berdasarkan asesmen diagnostik, siswa di kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut capaian belajar mereka, dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama.   Sekolah menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk siswa yang belum siap untuk belajar sesuai dengan kelasnya
Dan seterusnya    

Tahapan ini Dikembangkan oleh Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan dan INOVASI dan diserahkan kepada kepada Kemendikbudristek pada tahun 2021 sebagai rekomendasi implementasi kurikulum dalam Program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan

Satuan Pendidikan Sebagai Kendali IKM

Tahapan-tahapan implementasi dalam Tabel 5.1 adalah salah satu contoh dukungan implementasi kurikulum yang “ketat secara tujuan, dan longgar secara strategi implementasi”, yang semakin banyak digunakan di berbagai negara (OECD, 2020; Wilcox et al., 2017).

Strategi ini dipilih dengan didasari pada pentingnya memberikan kendali pada satuan pendidikan dan guru untuk menyesuaikan dengan konteks dan kesiapan masing-masing, selama implementasi (kurikulum merdeka) tersebut mengarah pada tujuan yang selaras atau sebangun (kongruen).

Artinya, satuan pendidikan dapat mulai mengimplementasikan pada tahap yang lebih rendah dibandingkan dengan satuan pendidikan lain, namun pelaksanaannya tetap berpegang pada prinsip-prinsip perancangan kurikulum yang berlandaskan pada filosofi Merdeka Belajar dan mengarah pada penguatan kompetensi dan karakter yang telah ditetapkan.


Sumber: Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran, 2022

Materi Rancangan Implementasi Kurikulum Merdeka

Loading