Prinsip 6. Memperhatikan Hasil Kajian IKM dan Umpan Balik

Memperhatikan Hasil Kajian IKM dan Umpan Balik dalam Rancangan Kurikulum Merdeka

Madrasahdigital.net. Prinsip terakhir dari prinsip perancangan kurikulum merdeka adalah prinsip Memperhatikan hasil kajian IKM dan umpan balik terkait Kurikulum Merdeka.


Prinsip Memperhatikan Hasil Kajian IKM dan Umpan Balik di Kurikulum Merdeka

Salah satu komitmen penting dalam perancangan kurikulum adalah keajegan serta kesahihan keputusan yang dibuat dalam berbagai aspek. Ini artinya kurikulum perlu dirancang dengan berbasis pada data yang sahih sehingga dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.

Hasil penelitian kontemporer di berbagai konteks global memberikan inspirasi tentang kebijakan dan praktik yang dapat diadaptasi untuk konteks Indonesia.

Data atau hasil kajian tidak hanya dibutuhkan sebagai referensi dalam proses perancangan kurikulum di awal, namun juga ketika kurikulum tersebut mulai diimplementasikan dalam konteks yang lebih riil.

Kurikulum ini diujicobakan secara terbatas dalam Program Sekolah Penggerak (PSP) dan SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) mulai Tahun Ajaran 2021/2022. Umpan balik tentang rancangan kurikulum ini diperoleh melalui mekanisme monitoring dan evaluasi PSP dan SMK PK.

Hasil Kajian Implementasi Kurikulum Merdeka

Monitoring dan evaluasi kurikulum pada Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:

  • 1) evaluasi dokumen kurikulum yang fokus pada produk kurikulum
  • 2) evaluasi implementasi yang lebih fokus pada bagaimana kurikulum diterapkan di satuan pendidikan.

Evaluasi dokumen kurikulum berfungsi untuk memperoleh umpan balik tentang keterbacaan, kebermanfaatan dan keterpakaian dokumen- dokumen kurikulum.

Evaluasi ini dilaksanakan melalui telaah dokumen oleh berbagai unsur seperti guru dan kepala sekolah dari Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan serta pakar-pakar melalui diskusi kelompok terpumpun (DKT).

Hasil dari evaluasi ini digunakan untuk pertimbangan pada revisi dokumen-dokumen terkait, yaitu:

  • Capaian Pembelajaran,
  • buku teks,
  • bahan ajar,
  • contoh alur tujuan pembelajaran, serta
  • panduan- panduan dan
  • contoh-contoh dokumen lainnya.

Revisi berbasis data ini dilakukan guna meningkatkan mutu dari Kurikulum Merdeka.

Hasil Evaluasi IKM

Gambar 3.10 menunjukkan keputusan tentang perlunya revisi dokumen Kurikulum Merdeka berdasarkan umpan balik.

Revisi Kurikulum Dengan memperhatikan hasil kajian IKM di
Gambar 3.10. Proporsi Dokumen Kurikulum Menurut Kebutuhan Revisi

Sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 3.10, sebagian besar (sekitar 67%) Capaian Pembelajaran (CP) yang digunakan di PAUD, SD, SMP, dan SMA, perlu direvisi namun secara minor. Sementara itu, sekitar 33% -nya membutuhkan revisi yang lebih substantif.

Rekomendasi dari para pakar dan praktisi (guru dari sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak) ini dianjurkan setelah dokumen tersebut mulai diimplementasikan dan beberapa hal baru ditemui setelah dipraktikkan.

Alih-alih melihat kebutuhan revisi ini sebagai sesuatu yang negatif, data ini perlu disambut baik. Tanpa adanya piloting atau uji coba secara terbatas, bisa jadi dokumen-dokumen yang sebenarnya masih membutuhkan perbaikan tersebut terlanjur digunakan di seluruh Indonesia.

Evaluasi implementasi kurikulum berfungsi untuk memperoleh informasi tentang implementasi berbagai intervensi PSP dan SMK PK serta potensi masalah sebelum menimbulkan dampak lebih lanjut.

Evaluasi implementasi dilaksanakan melalui wawancara terstruktur melalui telepon secara rutin dengan sampel acak guru dan kepala sekolah yang mewakili populasi Sekolah Penggerak dan penelitian kualitatif melalui etnografi.

Hasil evaluasi implementasi ini kemudian menjadi bahan pertimbangan untuk perumusan kebijakan kedepannya, dan salah satunya adalah kebijakan terkait Kurikulum Merdeka.

Umpan Balik Terkait Kurikulum Merdeka

Beberapa umpan balik yang diperoleh tentang kurikulum antara lain tentang kurikulum operasional sekolah di mana beberapa sekolah kebingungan dalam melakukan analisis karakteristik satuan pendidikan dan memanfaatkan hasil analisis tersebut sebagai dasar menyusun organisasi pembelajaran.

Hal ini menjadi masukan penting untuk peningkatan kualitas panduan perancangan kurikulum operasional sekolah. Begitu juga umpan balik terkait pembelajaran sesuai dengan tahap capaian peserta didik.

Beberapa satuan pendidikan telah mencoba melakukan asesmen diagnostik namun kebingungan dalam memanfaatkan hasil asesmen tersebut dalam menjalankan pembelajaran yang terdiferensiasi.

Selain itu, sebagian besar guru juga masih menganggap projek penguatan profil pelajar Pancasila terkait dengan mata pelajaran. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan penjelasan  yang lebih sederhana dan konsisten untuk menjelaskan posisi projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam struktur kurikulum dan bagaimana penilaian hasil belajarnya dilakukan.

Prinsip Memperhatikan Hasil Kajian IKM dan Umpan Balik di Kurikulum Merdeka dilakukan di PSP dan PSMK PK sehingga hasilnya bisa jadi bahan evaluasi

Program Monev Kurikulum

Monitoring dan evaluasi kurikulum tidak terbatas pada tahun pertama saja. Untuk itu telah disiapkan rencana monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.

Adapun fokus monitoring dan evaluasi untuk tiap tahun adalah sebagai berikut:

  • (1) tahun 2021 – 2022, monitoring dan evaluasi pada kualitas materi kurikulum,
  • (2) tahun 2022 – 2023, monitoring pada perubahan perilaku guru dalam pembelajaran, dan
  • (3) tahun 2023 – 2024, monitoring pada dampak kurikulum terhadap hasil belajar siswa.

Selanjutnya untuk tahun- tahun berikutnya monitoring dilaksanakan guna memutakhirkan muatan pelajaran.

Hasil monitoring pada tahun 2024 juga menjadi dasar pertimbangan untuk kebijakan implementasi kurikulum di Indonesia.

Demikian prinsip-prinsip yang dipegang sepanjang perancangan kurikulum dan uji coba dilakukan.


Sumber: Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran, 2022

Materi Rancangan Kurikulum Merdeka

Loading