Learning Loss Masa Pandemi: Krisis Pembelajaran Era Digital

Learning Loss Masa Pandemi Kurikulum Merdeka

Madrasahdigital.net. Tema lain terkait Krisis pembelajaran di Buku Kajian Akademik Kurikulum Merdeka adalah Learning Loss Masa Pandemi.

Fenomena learning loss bukan hanya terjadi di Indonesia. Hampir seluruh negara di dunia merasakan penderitaan akibat penutupan sekolah karena pandemi (Engzell, Frey, and Verghan, 2021; Jonson et al., 2014).

Untuk mengejar ketertinggalan, tiap-tiap negara membuat kebijakan untuk merespon krisis Covid-19. Tentu setiap negara dapat menyesuaikan kebijakan nya masing- masing. Namun kebijakan yang diambil harus berdasarkan data dan kebutuhan, karena jika pemerintah salah mengambil kebijakan maka malapetaka pendidikan akibat Covid-19 menjadi ancaman nyata (UNESCO, 2021) .

Kebijakan Beberapa Negara terhadap Learning Loss

Dari laporan UNESCO (2021) ada beberapa kebijakan yang diambil oleh tiap-tiap negara diantaranya: Di Argentina, Gabon, Angola, Armenia, Jepang, Canada, dan Portugal memfokuskan pada pemberian support kesehatan dan mental pada guru dan peserta didik.

Sementara negara-negara seperti Tajikistan, Jordan, Rwanda, Italia, Papua New Guinea, dan Italia lebih menekankan pada penyesuaian pada kalender sekolah dan adaptasi kurikulum yang ditujukan untuk pemulihan pembelajaran pasca pandemi.

Kemudian negara-negara seperti Hungaria, Belanda, Uni Emirat Arab, Rumania, Palestina, dan Kamboja lebih memfokuskan pada kebijakan remedial dan pengajaran (catch-up) program untuk mengganti proses pembelajaran yang tidak sempat dilaksanakan selama pandemi, dengan menambah jam pelajaran (sebelum atau setelah jam normal sekolah).

Lalu negara-negara seperti India, Oman, Laos, Vietnam, Nicaragua lebih memfokuskan kebijakan pada pada pengenalan dan pengefektifan program hybrid learning.

Ada juga negara-negara yang fokus pada pemenuhan pembelajaran pada peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih seperti di Afganistan memberikan fokus penanganan pada peserta didik yang berada di daerah terpencil, di Bangladesh memberikan program khusus pada siswa dari keluarga yang kurang mampu, Nepal pada peserta didik perempuan, Iran pada peserta didik di daerah pengungsian, dan Portugal dan China memberikan program khusus pada sekolah-sekolah yang secara geografis memerlukan penanganan khusus.

Respon Indonesia terhadap Learning Loss Masa Pandemi

Sementara di Indonesia pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan seperti penyederhanaan kurikulum, penyempurnaan kurikulum baru, dan pemberian kebebasan dan keleluasaan kepada tingkat satuan pendidikan untuk menggunakan kurikulum yang dianggap sesuai dengan keperluan masing-masing tingkat satuan pendidikan.

Pemerintah juga memberikan kebijakan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan guru/kepala sekolah, dan penyediaan buku teks pelajaran dan perangkat ajar digital.

Terakhir, pemerintah juga memberikan opsi bagi satuan pembelajaran untuk menggunakan opsi kurikulum yang ditawarkan oleh pemerintah (Paparan Mendikbudristek, 2021).


Sumber: Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran, 2022

Materi Krisis Pembelajaran

Loading