Kesimpulan Learning Loss Sebagai Krisis Pembelajaran

Learning Loss Krisis Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Madrasahdigital.net. Kajian Akademik Kurikulum Merdeka atau naskah akademik menutup bab ini dengan kesimpulan Krisis Pembelajaran di Dunia dan di Indonesia. Temannya Learning Loss Krisis Pembelajaran


Penyederhanaan dan penyempurnaan kurikulum tentunya diperlukan sebagai akibat dari learning loss dan learning gap akibat pandemi, sistem pengajaran yang akan berubah akibat pemberlakuan pembelajaran online, dan penyesuaian dengan perkembangan situasi dan kebutuhan terkini.

Penggunaan kurikulum yang lebih fleksibel dengan menyempurnakan dan menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan terkini, terbukti efektif dalam mendongkrak capain pembelajaran peserta didik (Paparan Kemendibudristek, 2021b).

Tentu dalam pelaksanaannya, implementasi kurikulum harus diiringi dengan support sistem untuk mempermudah ketercapainnya. Adanya pilot project dalam pengimplementasian kurikulum alternatif pada sekolah-sekolah penggerak dan SMK pusat keunggulan yang telah dilakukan oleh pemerintah tentu dapat menghapus stigma perubahan kurikulum terjadi secara mendadak.

Dampak Adanya 3 Pilihan Kurikulum

Pemberian kebebasan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan kurikulum baik itu Kurikulum K-13, Kurikulum darurat; Kurikulum yang disederhanakan secara mandiri; dan Kurikulum Merdeka (Paparan Kemdikbudristek, 2021a), lebih memberi keleluasaan bagi satuan pendidikan dalam menentukan kurikulum mana yang lebih sesuai dengan kondisi dan situasi masing-masing sekolah.

Pemberian pilihan kurikulum dapat juga memberikan waktu kepada pemerintah dalam memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Karena dengan pemahaman yang holistik tentang mengapa kurikulum dapat selalu disempurnakan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan situasi, akan dapat berpengaruh pula terhadap keberhasilan ketercapaiannya.

Plate (2012) mengungkapkan kegagalan suatu pendidikan, salah satunya dipengaruhi oleh kurikulum yang tidak mampu memenuhi tuntutan zaman.

Oleh karenanya, kurikulum harus selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, dan tuntutan pasar. Termasuk learning loss akibat Covid-19, kurikulum harus pula disempurnakan untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi sistem dan cara pembelajaran pasca pandemi.

Kesimpulan Learning Loss Krisis Pembelajaran di Indonesia

Oleh karena itu untuk menjawab beberapa tantangan di atas, diperlukan kurikulum yang:

  • (1) Sederhana, mudah dipahami dan diimplementasikan;
  • (2) Fokus pada kompetensi dan karakter semua peserta didik;
  • (3) Fleksibel;  
  • (4) Selaras;
  • (5) Bergotong royong; dan
  • (6) Memperhatikan hasil kajian dan umpan balik.

Sumber: Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran, 2022

Materi Krisis Pembelajaran

Loading