Pengertian Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka perlu diketahui sebelum melakukan pengorganisasian. Berikut pertanyaan pemantik sebagai beriku:
- • Apakah itu pengorganisasian pembelajaran?
- • Apa pentingnya untuk satuan pendidikan?
- • Apa saja unsur yang terdapat di dalam pengorganisasian pembelajaran?
1. Rujukan dalam Menyusun Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Dokumen rujukan dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran:
- Regulasi yang mengatur struktur Kurikulum Merdeka
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
- Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2. Pengertian Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu.
- Pengorganisasian ini termasuk pula
- mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum,
- muatan mata pelajaran dan area belajar,
- pengaturan waktu belajar, serta
- proses pembelajaran.
Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan pembelajaran.
3. Pengertian Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar.
4. Kegiatan Utama dalam Pengorganisasian Pembelajaran
- Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
- pembelajaran intrakurikuler dan
- projek penguatan profil pelajar Pancasila.
- Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK atau magang untuk SMALB, termasuk ke dalam pembelajaran intrakurikuler, sedangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler. Selain itu, satuan pendidikan dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler.
- Pada satuan pendidikan nonformal program pendidikan Kesetaraan, pengorganisasian pembelajaran bersifat fleksibel dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, satuan pendidikan.
5. Kegiatan yang Tertulis di Struktur Kurikulum
- Pengorganisasian pembelajaran memperhatikan pemetaan SKK yang dilakukan oleh satuan pendidikan. Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu mengorganisasikan pembelajaran ke dalam bentuk struktur kurikulum yang meliputi
a. Intrakurikuler
- Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok), penetapan konsentrasi, dan Praktik Kerja Lapangan untuk SMK atau magang untuk SLB.
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan projek profil dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase.
c. Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
Materi Pengorganisasian Pembelajaran
- 3.1. Pengertian Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
- 3.2. Menganalisis (Prinsip Analisis) Kebutuhan untuk Mengorganisasi Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka
- 3.3. Penjelasan Struktur Kurikulum Merdeka
- 3.4. Empat Pendekatan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
- 3.5. Kelebihan Keempat Pendekatan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
- 3.6. Pendekatan Mata Pelajaran pada Kurikulum Merdeka
- 3.7. Pendekatan Tematik Kurikulum Merdeka
- 3.8. Pendekatan Secara Terintegrasi pada Kurikulum Merdeka
- 3.9. Pendekatan Secara Blok Terpisah pada Kurikulum Merdeka
- 3.10. Empat Pilihan dalam Mengorganisasi Pembelajaran
- 3.11. Contoh Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Artikel Terbaru
- CP Mata Pelajaran Informatika SMA pada Kurikulum Merdeka
- Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran Informatika Fase D SMP Pada Kurikulum Merdeka
- Karakteristik Mata Pelajaran Informatika pada Kurikulum Merdeka
- Tujuan Mata Pelajaran Informatika pada Kurikulum Merdeka
- Rasional Mata Pelajaran Informatika di Kurikulum Merdeka 2024
- 6 Areal Kompetensi Digital Guru di European Framework