Metode Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak

Metode Evaluasi Kurikulum Merdeka IKM di Sekolah Penggerak

Madrasahdigital.net. Pada bab Implementasi Kurikulum Merdeka secara terbatas terbagi menjadi 2 tema utama yaitu IKM di Sekolah Penggerak, dan di Program SMK Pusat Keunggulan. Tema IKM di Sekolah Penggerak sangat panjang sehingga dipecah menjadi beberapa topik bahasan. bahasan pertama adalah Metode Evaluasi Kurikulum Merdeka IKM di Sekolah Penggerak.


Metode Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak

Evaluasi implementasi kurikulum bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang proses penerapan Kurikulum Merdeka pada tingkat satuan pendidikan yang terpilih dalam Program Sekolah Penggerak.

Informasi tersebut diperlukan untuk menganalisis apakah satuan pendidikan tertentu sudah dapat mempraktikkan kurikulum di satuan pendidikannya. Evaluasi implementasi kurikulum juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi kepala sekolah dan guru terhadap kurikulum yang mereka jalankan tersebut.

Dalam Program Sekolah Penggerak, evaluasi implementasi kurikulum merdeka ini dilakukan dengan tiga cara (metode) yaitu, survei cepat, wawancara singkat, dan studi etnografi.

1. Survei dan Wawancara Singkat

Metode evaluasi implementasi (Kurikulum Merdeka) melalui survei (survei populasi) dilakukan di 2.499 satuan pendidikan. Total responden guru yang mengisi survei adalah 8.262 responden sementara total kepala sekolah yang mengisi survei sebanyak 1.713.

Berdasarkan karakteristik wilayahnya tingkat keterisian non-tertinggal adalah 96,2% dan kawasan tertinggal adalah 3,8% atau  sudah proporsional jika dibandingkan dengan sebaran populasi pelaksana program Sekolah Penggerak.

Responden berasal dari unsur guru dan kepala sekolah dilatih selama 74 JP untuk menggunakan Kurikulum Merdeka dalam program sekolah penggerak. Sesuai dengan intervensi programnya, responden berasal dari guru kelas I, IV, VII, dan X.

Program Sekolah Penggerak memberikan intervensi pada kelas- kelas tersebut dengan tujuan agar siswa dapat diukur dalam kurun waktu tiga tahun masa  studi di sekolah yang sama.

Survei dilakukan secara daring (online) dengan menyebarkan secara langsung kepada responden di setiap grup Program Sekolah Penggerak dan melalui kanal-kanal yang dimiliki oleh direktorat teknis seperti Direktorat SD, Direktorat SMP, Direktorat SMA, Direktorat PAUD dan Direktorat PMPK.

Dalam studi ini juga dilakukan triangulasi data melalui wawancara singkat yang dilakukan di 10 kabupaten kota yaitu di tiga wilayah tertinggal yaitu di Kab. Keerom, Kab. Supiori, dan Kab Sumba Timur, dan tujuh wilayah non tertinggal yaitu: Kota Metro, Kab Nagan Raya, Kota Sorong, Kab. Bolaang Mongondow, Kab Penajam Paser Utara, Kab. Banyu Asin, dan Kab Deli Serdang.

2. Etnografi

Studi etnografi dilakukan dalam evaluasi proses dan konteks perubahan Program Sekolah Penggerak. Evaluasi ini ditujukan untuk melihat proses perubahan yang terjadi pada tingkat satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sebagai akibat serta konteks yang melatarbelakangi perubahan tersebut.

Evaluasi  proses  dan  konteks  perubahan dilakukan   pada   sepuluh   kota/kabupaten  peserta  Program  Sekolah  Penggerak.  Pemilihan lokasi  penelitian  didasarkan  pada  beberapa pertimbangan,  antara  lain: 

  • (1)  keterwakilan daerah  tertinggal  dan  non-tertinggal; 
  • (2) keterwakilan  daerah  Indonesia  barat,  tengah, dan timur;
  • (3) keterwakilan daerah urban dan rural; serta
  • (4) jumlah dan keragaman jenjang satuan  pendidikan  peserta  Program  Sekolah Penggerak  di  kabupaten/kota  tersebut. 

Studi etnografi ini dilakukan di

  • Kab. Asahan (SMPN 1 Bandar Pasir Mandoge),
  • Kab. Agam (SLB Baso),
  • Kab. Lampung (TKN 3 Krui dan SDN 19 Krui),
  • Kota Bandung (SMA IT Miftahul Khoir dan SLBN Cicendo),
  • Kota Gresik (SD NU Almustaniroh),
  • Kab. Sintang (SDN 23 Menyumbung),
  • Kota Ternate (SMP 1 Kota Ternate),
  • Kab Manggarai Timur (SMPN 4 Poco Ranaka, SMAN 3 Poco Ranaka),
  • Kota Bitung (PAUD Imanuel Manembo- nembo),
  • Lombok Timur (SMA 1 Sikur).

Sumber: Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran, 2022

Materi Implementasi Kurikulum Merdeka Terbatas

Loading