Strategi Reformasi Asesmen Siswa, Belajar dari Negara Lain

MadrasahDigital.Com. Buku Kajian Akademik dan Rekomendasi Reformasi Asesmen Nasional disusun oleh Balitbangbuk Kemendikbud. Pada Tema Reformasi Asesmen Siswa. Buku ini memberikan kesimpulan Belajar dari Negara Lain tentang Strategi Reformasi Asesmen Siswa.

Dampak dari belajar dari negara lain maka pengertian dari Asesmen Nasional merupakan salah satu bentuk evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Strategi Reformasi Asesmen Siswa

Uraian di atas memberi ilustrasi dua arah reformasi asesmen. Reformasi jenis pertama mengandalkan tes terstandar sebagai instrumen “akuntabilitas vertikal“ di mana guru dan sekolah dievaluasi oleh pemerintah berdasarkan skor ujian siswa mereka.

Reformasi jenis kedua secara sistematis mengurangi peran tes terstandar dan menguatkan praktik asesmen kelas untuk mendukung pengembangan kompetensi yang lebih holistik.

Dua arah reformasi asesmen ini memberi pelajaran tersendiri.

Reformasi asesmen di Singapura, Hong Kong, dan Cina didorong oleh kesadaran bahwa kuatnya pengaruh ujian tertulis dapat menghambat praktik belajar-mengajar yang berorientasi pada kompetensi Abad 21 yang kompleks.

Karena itu, meski sistem pendidikannya tergolong sebagai yang paling efektif di dunia, Singapura, Hong Kong dan Cina berupaya mengurangi pengaruh ujian tertulis yang terstandar, dan mendorong praktik asesmen kelas yang lebih inovatif dan komprehensif seperti performance assessment.

Upaya reformasi ini mendapat hambatan serius dari konsepsi dan budaya yang telah berakar lama mengenai asesmen dan pengajaran.

Di sisi lain, negara seperti Amerika dan Australia berupaya menggunakan ujian terstandar sebagai instrumen kebijakan untuk mencapai sasaran reformasi pendidikan yang lebih luas.

Di Amerika, tes terstandar menjadi alat untuk mengevaluasi mutu sekolah, dengan konsekuensi besar bagi sekolah yang dinilai gagal.

Di Australia, NAPLAN digunakan untuk menguatkan standar proses dan hasil belajar yang tadinya bervariasi antarnegara bagian.

Meski tidak dimaksudkan sebagai high stakes bagi siswa, baik NCLB maupun NAPLAN ternyata memiliki dampak yang tidak selalu positif terhadap praktik belajar-mengajar di kelas.

Dampak tes terstandar terhadap praktik pengajaran ini dibahas lebih mendalam di bagian berikut. Selanjutnya


Loading