KurikulumMerdeka2024. Naskah Akademik Kurikulum Merdeka pada latarbelakang membahas tentang Perubahan Kurikulum Merdeka Fokus Kompetensi dan Karakter
Perubahan kurikulum merupakan sesuatu yang tak terhindarkan.
Perlu ada strategi lompatan (leapfrog) untuk mengakselerasi perbaikan kualitas pendidikan Indonesia saat ini, dalam rangka mempersiapkan talenta-talenta Indonesia di masa depan.
Tuntutan Perubahan Kurikulum Merdeka
Kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan dan otomatisasi, diperkirakan akan mengubah lanskap pekerjaan secara drastis, menuntut keterampilan baru seperti pemecahan masalah kreatif, pemikiran kritis, dan adaptabilitas (Harari, 2016).
Perubahan iklim dan isu lingkungan juga makin mendesak memerlukan kesadaran ekologis dan kemampuan untuk berinovasi untuk mengelola keberlanjutan.
Di sisi lain, teknologi informasi dan transportasi telah mempercepat mobilitas antar negara dan pertukaran pengetahuan dan nilai-nilai antar budaya.
Hal ini diperkuat UNESCO dalam Reimagining our Future Together (2021) yang menyebutkan bahwa kita perlu berpindah dari pandangan sempit tentang pendidikan ke keterlibatan serius terhadap tujuan pendidikan yang lebih besar.
Pendekatan Perubahan Kurikulum Merdeka
Pendekatan kurikulum seharusnya menghubungkan domain kognitif dengan kemampuan memecahkan masalah, inovasi, dan kreativitas, serta juga memasukkan perkembangan pembelajaran sosial emosional dan pembelajaran terkait diri.
Dalam konteks ini, peserta didik perlu dibekali dengan
- karakter Pancasila yang kuat, dan juga
- kemampuan berkomunikasi, menjalin relasi, dan
- belajar praktik baik dari berbagai negara.
Transformasi Visi Kompetensi
Oleh karena itu, kurikulum pendidikan di Indonesia harus bertransformasi sehingga dapat mempersiapkan peserta didik dengan kecakapan hidup esensial yang dibutuhkan di masa depan, baik sebagai warga Indonesia maupun warga dunia.
Hal ini telah dirumuskan Kemdikbudristek dalam profil pelajar Pancasila, yang merupakan visi gambaran kemampuan peserta didik Indonesia agar dapat menjadi yaitu
- pembelajar sepanjang hayat yang kompeten,
- berkarakter, dan
- berperilaku sesuai dengan nilai Pancasila.
Kompetensi pembelajaran dirumuskan kembali dalam Capaian Pembelajaran untuk
- mengurangi materi dan berfokus pada kompetensi dan materi esensial serta
- memberi ruang fleksibilitas yang lebih dalam implementasi.
Pendidikan karakter dikuatkan dengan adanya alokasi khusus dalam struktur kurikulum. Selain itu, isu global seperti perubahan iklim juga dijawab dengan mengintegrasikan kompetensi terkait ke dalam struktur kurikulum.
Sumber: Buku Kajian Akademik Kurikulum Merdeka 2024