Cara atau Contoh Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum 2013

MadrasahDigital.Net. Pada Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum 2013 menjelaskan cara melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 dengan pola paradigma baru. Ada 3 pembahasan dalam pelaksanaan pembelajaran. Ketiga yaitu Contoh atau Cara Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum 2013.

Cara Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi

Dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi pendidik dapat memilih salah satu atau kombinasi ketiga cara di bawah ini.

1. Konten Pembelajaran

Konten (materi yang akan diajarkan). Bagi

  • peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari tiga hal terpenting terkait materi,
  • bagi peserta didik yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan
  • peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan.

2. Menerapkan Proses Berdiferensiasi

Proses (cara mengajarkan). Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik:

  • bagi peserta didik yang membutuhkan bimbingan, pendidik perlu mengajarkan secara langsung;
  • peserta didik yang cukup mahir dapat diawali dengan modeling yang dikombinasi kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review); dan
  • peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pertanyaan pemantik untuk tugas mandiri.

3. Produk

Produk (luaran atau performa yang akan dihasilkan). Diferensiasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan. Contohnya,

  • bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi,
  • peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi
  • peserta yang sangat mahir dapat membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.

Contoh Pembelajaran Berdiferensiasi

Contoh menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum 2013 seperti pada implementasi kurikulum merdeka.

Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga, dan lingkaran. Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya sebagai berikut.

  1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar.
  2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, tetapi belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar.
  3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.

Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut

Kesiapan BelajarMayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar.Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, tetapi belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar.Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling
  Pembelajaran berdiferensiasiPeserta didik mengerjakan soal- soal yang lebih menantang yang mengaplikasikan konsep keliling dalam kehidupan sehari-hari.Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar.
 Peserta didik bekerja secara mandiri  dan  saling memeriksa pekerjaan masing- masing.Peserta didik secara berkelompok diberi latihan menghitung keliling bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
  Jika mengalami kesulitan, diminta bertanya kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada pendidik. Pendidik sesekali mendampingi kelompok untuk memastikan tidak terjadi miskonsepsi.

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen K13, 2022

Loading