C. Contoh Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka

Contoh Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka Belajar

Madrasah Digital.Net. Contoh Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya keterpaduan pembelajaran dengan asesmen, terutama asesmen formatif, sebagai suatu siklus belajar.

Prinsip Pembelajaran dan Asesmen (Bab II) mengindikasikan pentingnya pengembangan strategi pembelajaran sesuai dengan tahap capaian belajar peserta didik atau yang dikenal juga dengan istilah teaching at the right level (TaRL). Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan pemahaman peserta didik.

Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan demikian, pembelajaran yang berorientasi pada kompetensi membutuhkan asesmen yang bervariasi dan berkala. Pendekatan pembelajaran seperti inilah yang sangat dikuatkan dalam Kurikulum Merdeka.

Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.


Contoh Pembelajaran Berdiferensiasi pembelajaran 1

Dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi pendidik dapat memilih salah satu atau kombinasi ketiga cara di bawah ini.

1. Diferensiasi Konten/Materi

■ Konten (materi yang akan diajarkan). Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan.

2. Diferensiasi Proses

■ Proses (cara mengajarkan). Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.

3. Produk

■ Produk (luaran atau performa yang akan dihasilkan). Diferensiasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan.

Contohnya, bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, sedangkan bagi peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.

Contoh diferensiasi pembelajaran 2

Pada contoh pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum mereka berdasarkan hasil asesmen awal.

Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga, dan lingkaran.

Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:

  1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar.
  2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar.
  3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.

Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran terdiferensiasi sebagai berikut:

Kesiapan
Belajar
Mayoritas peserta
didik telah
memahami konsep
keliling dan dapat
menghitung keliling
bangun datar.
Beberapa peserta didik
dapat memahami konsep
keliling, namun belum
lancar dalam menghitung
keliling bangun datar.
Beberapa peserta
didik belum
memahami
konsep keliling
Pembelajaran
terdiferensiasi
• Peserta didik
mengerjakan soal-
soal yang lebih
menantang yang
mengaplikasikan
konsep keliling
dalam kehidupan
sehari-hari.

• Peserta didik
bekerja secara
mandiri dan
saling memeriksa
pekerjaan
masing-masing.
• Pendidik menjelaskan cara menghitung
keliling bangun datar

• Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok
menghitung keliling bangun datar dengan
menggunakan bantuan benda-benda konkret.

• Jika mengalami kesulian, peserta didik
diminta mengajukan pertanyaan kepada
3 teman sebelum bertanya langsung
kepada pendidik. Pendidik akan sesekali
mendampingi kelompok untuk memastikan
agar tidak terjadi miskonsepsi.

Materi Pelaksanaan Pembelajaran

Loading