madrasahdigitlal.net. Untuk mengatasi 500 Internal Server Error, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Berikut beberapa cara untuk mengatasi http error 500 agar tidak terjadi lagi.
1. Menghapus Cache Browser
Masalah http error 500 bisa terjadi karena browser. Oleh karena itu, langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah memastikan bahwa masalah tidak terjadi pada browser. Menghapus cache pada browser menjadi salah satu cara yang dapat Anda lakukan sebelum mencoba cara lainnya.
Untuk pengguna Google, cara menghapus cache cukup mudah. Arahkan kursor pada 3 titik pojok kanan atas atau Customize and Control > Pilih Settings > Scroll ke bawah dan pilih Advanced > Pada bagian Privacy and Security pilih Clear Browsing Data > Centang Cached Images and Files > Terakhir, klik Clear Data.
Setelah membersihkan cache pada browser, lakukan akses kembali ke website yang ingin Anda buka. Namun, apabila masih tidak bisa, cobalah beberapa cara mengatasi Internal Server Error di WordPress di bawah ini.
2. Memeriksa Plugin dan Tema
Tema dan plugin yang ada dalam WordPress juga bisa menjadi penyebab masalah 500 Error. Umumya, error bisa terjadi setelah update atau install plugin dan tema baru. Jangan menggunakan tema atau plugin versi beta karena biasanya versi ini masih dalam tahap pengembangan dan banyak permasalahan.
Anda bisa menonaktifkan semua plugin melalui cPanel. Caranya login cPanel hosting Anda > Cari bagian File dan klik File Manager > Pilih root domain Anda kemudian cari file public_html > cari nama domain/subdomain yang kamu install > wp content > Themes/Plugin > Rename dengan menambahkan -disabled. Lakukan satu per satu secara bergantian.
Anda tidak perlu khawatir, menonaktifkan semua plugin tidak akan menghapus data-data yang sudah ada.
3. Menyesuaikan Versi PHP
Saat ini, plugin WordPress yang paling baru juga membutuhkan PHP versi paling baru. Jadi, salah satu alasan error muncul bisa jadi karena plugin tidak kompatibel dengan versi PHP/
Untuk mengganti versi PHP, Anda bisa membuka cPanel > cari PHP Version pada bagian Software > Select PHP Version. Apabila Anda sudah melakukan penyesuaian, coba refresh website Anda.
4. Mengecek File .htaccess
Cara mengatasi http error 500 dengan melihat .htacces. Htaccess menjadi salah satu file yang harus diperiksa karena bisa saja htaccess menjadi permasalahan utamanya. Coba cek file .htaccess yang ada di dalam direktori public_html.
Untuk mengetes file .htaccess yang menjadi masalahnya atau bukan, Anda dapat me-rename file .htaccess terlebih dahulu untuk menonaktifkannya, misalnya .htaccess1 atau nama lain semau Anda. Kemudian, lakukanlah percobaan dengan melakukan akses pada website.
5. Menambah PHP Limits
Internal server error juga bisa terjadi karena penggunaan memori PHP terlalu banyak. Http error 500 dapat terjadi karena hosting terlalu berat untuk melakukan load themes, script, plugin, atau konten. Oleh karena itu, Anda harus menambahkan limit memori Anda.
Cara menambahkan memori dan php values pada file .htaccess adalah dengan menambahkan baris script coding berikut:
php_value upload_ax_filesize 128M
php_value post_max_size 128M
php_value max_execution_time 300
php_value max_input_time 300
phpvalue memory_limit 256M
Setelah menambahkan baris script di atas, jangan lupa klik save. Terakhir, coba apakah sudah bisa normal kembali atau belum.
6. Mengunggah Kembali Inti File
Apabila semua langkah di atas tidak mengatasi permasalahan, cobalah untuk memperbarui semua file inti ke default. Cara mengunggah kembali semua inti file ini adalah mengganti direktori dan isi “wp-admin” dan “wp-include” dengan file yang digunakan untuk proses instalasi.