MadrasahDigital.Com. Buku Kajian Akademik dan Rekomendasi Reformasi Asesmen Nasional disusun oleh Balitbangbuk Kemendikbud. Tema kelima tentang Dampak Tes-tes Terstandar pada Proses Belajar Mengajar. Adapun topik yang akan tentang dampak terakhir yaitu yang kelima adalah Melanggengkan kesenjangan Kesempatan Belajar.
keempat dampak negatif sebelumnya yaitu Penyempitan kurikulum, Distorsi metode mengajar, Memicu praktik curang, dan Melanggengkan kesenjangan
Maksud dari melanggengkan kesenjangan diakibatkan oleh tidak adanya peluang mengikuti bimbingan belajar bagi siswa dari golongan ekonomi rendah. Karena Bimbingan Belajar (Bimbel) membutuhkan biaya tambahan.
Asesmen Nasional merupakan salah satu bentuk evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Melanggengkan Kesenjangan Kesempatan Belajar
Akibat ketimpangan struktur sosial-ekonomi di masyarakat, siswa dari keluarga miskin cenderung memiliki keterampilan akademik yang lebih buruk dan kurang siap untuk belajar secara akademik (Davies & Rizk, 2017; Roksa & Potter, 2011; Lee & Burkam, 2002).
Dengan kata lain, siswa dari keluarga miskin cenderung mendapatkan kesempatan belajar yang lebih sedikit, dan lebih buruk, dibanding rekan mereka dari keluarga menengah-atas (OECD, 2018; Schmidt, Burroughs, Zoido, & Houang, 2015).
Di Indonesia, kesenjangan kesempatan belajar ini terjadi di sekolah maupun di luar sekolah, di mana akses pada bimbingan belajar tergantung pada sumber daya finansial yang dimiliki keluarga siswa.
Kesenjangan kesempatan belajar ini tercermin juga pada performa siswa dalam tes-tes terstandar, di mana siswa dari keluarga miskin cenderung mendapat skor lebih rendah (Zwick & Green, 2007).
Karena itu, penggunaan tes-tes terstandar untuk menentukan kelulusan dan seleksi berpotensi melanggengkan kesenjangan (Emler et al., 2019).