MadrasahDigital.Com. Buku Framework Asesmen Kompetensi Minimum merupakan kerangka konseptual dan indikator AKM dan Pengembangannya. Topik Level Kognitif AKM Literasi Matematika Numerasi dibahas di bagian Literasi Matematika atau Numerasi pada Asesmen Nasional atau Asesmen Nasional berbasis Komputer (ANBK)
Level Kognitif AKM Literasi Matematika Numerasi
Asesmen Kompetensi Minimum mengharuskan peserta didik menggunakan berbagai keterampilan kognitif dalam menjawab soal-soal.
Dengan merujuk pada International Association for the Evaluation of Educational Achievement atau IEA (Mullis & Martin, 2017), level kognitif literasi matematika-numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum dibagi menjadi tiga level, yaitu
- knowing,
- applying, dan
- reasoning.
1. Knowing (Pengetahuan dan Pemahaman)
Kecakapan dalam bernalar dan menerapkan matematika tidak bisa dilepaskan dari pemahaman tentang konsep matematika dan kelancaran dalam melakukan prosedur matematika. Semakin bagus pengetahuan matematika siswa, maka semakin besar pula peluang untuk bisa menerapkan matematika dalam berbagai konteks dan situasi (Mullis & Martin, 2017).
Oleh karena itu, level pertama dari literasi matematika-numerasi pada AKM adalah berkaitan dengan aspek pengetahuan (knowing). Pemahaman tentang konsep dan prosedur matematika menjadi jembatan dalam penerapan matematika untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai konteks dan situasi.
2. Applying (Penerapan)
Level applying ini berkaitan dengan kemampuan individu dalam menerapkan fakta, konsep, dan prosedur matematika untuk menyelesaikan masalah yang familiar atau bersifat rutin (Mullis & Martin, 2017).
Membuat maupun menafsirkan berbagai representasi matematis juga menjadi salah satu aspek penting pada level applying ini.
Soal pada level kognitif ini menilai kemampuan matematika dalam menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode pada konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan.
3. Reasoning (Penalaran)
Pada level kognitif reasoning, seorang individu perlu mengidentifikasi konsep ataupun prosedur matematika yang relevan untuk menyelesaikan masalah pada konteks ataupun situasi yang baru atau tidak rutin (Mullis & Martin, 2017).
Dalam hal ini, proses bernalar sering mencakup kemampuan untuk
- mengobservasi,
- membuat konjektur atau dugaan,
- membuat deduksi logika berdasarkan asumsi atau data spesifik, serta
- menjustifikasi hasil.
Sumber: Framework Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), 2021