KurikulumMerdeka2024. Naskah Akademik Kurikulum Merdeka pada bagian struktur kurikulum merdeka membahas tentang kompetensi dan backward design di Intrakurikuler.
Intrakurikuler Kurikulum Merdeka pada Naskah Akademik
Kompetensi Intrakurikuler di Naskah Akademik Kurikulum Merdeka 2024
Kompetensi dalam intrakurikuler dirumuskan dalam Capaian Pembelajaran (CP). CP adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik di akhir setiap fase. CP dirancang dengan mengacu pada SKL, Standar Isi, serta landasan-landasan perancangan kurikulum yang dibahas sebelumnya. Capaian Pembelajaran merupakan pembaharuan dari KI dan KD, yang dirancang untuk terus menguatkan pembelajaran yang fokus pada pengembangan kompetensi. Perumusan Capaian Pembelajaran mengadaptasi desain backward. Hal ini untuk mengakomodasi prinsip perancangan Kurikulum Merdeka.
Penetapan learning goals dalam CP adalah langkah untuk menyamakan visi Pemerintah Pusat dan satuan pendidikan terkait hasil kompetensi pembelajaran yang mau dituju. Harapannya dengan lebih umumnya kompetensi pembelajaran yang dirumuskan, guru akan lebih fokus dengan luaran, apa hasil yang diharapkan dibanding fokus mengikuti urutan materi di buku teks, topik yang mau diajarkan, dan merancang aktivitas-aktivitas yang serupa. Guru juga diharapkan untuk beralih mindset dari menghabiskan waktu memikirkan apa yang akan dilakukan, bahan ajar apa yang akan digunakan, dan apa yang dirancang untuk dilakukan peserta didik menjadi mempertimbangkan apa yang peserta didik butuhkan untuk mencapai learning goals (Wiggins & McTighe, 2005).
Tiga Tahapan Desain Backward
Berikut tiga tahapan desain backward menurut Wiggins & McTighe, 2005:
1. Mengidentifikasi hasil yang diharapkan
Pada tahap 1, dirumuskan learning goals, menetapkan standar kompetensi dan konten, dan melakukan reviu ekspektasi kurikulum. Disini ditetapkan prioritas kompetensi dan muatan pembelajaran mana yang benar-benar dibutuhkan. Pada tahap ini CP dirumuskan.
2. Menentukan bukti yang dapat diterima
Pada tahap 2 kumpulan bukti asesmen didokumentasikan dan memvalidasi bahwa learning goals telah tercapai, bukan sekedar menyelesaikan materi atau melaksanakan rangkaian aktivitas pembelajaran. Pendekatan ini diharapkan mendorong guru untuk berpikir bagaimana mengukur tercapainya kompetensi sebelum mendesain langkah pembelajaran.
3. Merencanakan pengalaman belajar dan pembelajaran
Pada tahap 3, memikirkan aktivitas pembelajaran yang mendukung tercapainya tahap 1 dan 2. Beberapa pertanyaan kunci dalam tahap ini seperti pengetahuan dan keterampilan apa yang perlu dimiliki peserta didik untuk mencapai learning goals? Aktivitas apa yang dapat membekali peserta didik dengan kompetensi tersebut? Apa yang perlu diajarkan dan bagaimana mengajarkannya?
Serta bahan dan media apa yang paling sesuai untuk memfasilitasinya? Pertanyaan-pertanyaan ini adalah contoh dari apa yang perlu dijawab guru saat menyusun perencanaan pembelajaran.
Belajar dari hasil evaluasi untuk perlunya waktu yang cukup dan pemilihan muatan yang benar-benar esensial bagi peserta didik, maka dalam CP, strategi yang makin dikuatkan untuk mencapai tujuan adalah dengan mengurangi cakupan materi dan perubahan tata cara penyusunan capaian yang menekankan pada fleksibilitas dalam pembelajaran.
Sumber: Buku Kajian Akademik Kurikulum Merdeka 2024