4.7. Contoh Perencanaan Pembelajaran pada KOSP Kurikulum Merdeka

Contoh Perencanaan Pembelajaran pada KOSP Kurikulum Merdeka disediakan di panduan agar menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan. Khusus bagi PAUD, SMK, Pendidikan khusus, dan pendidikan kesetaraan.


Baca juga: 3.11. Contoh Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka


Contoh Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

1. PAUD

Perencanaan pembelajaran yang efektif adalah perencanaan yang menunjukkan keterkaitan antara kegiatan yang dipilih dengan tujuan pembelajaran dan adanya bentuk asesmen untuk menilai ketercapaian dari tujuan.

Contoh Perencanaan Pembelajaran pada PAUD

KompoNEN Uraian
Capaian PembelajaranCapaian Pembelajaran jenjang PAUD menjabarkan capaian yang diharapkan terjadi di akhir di fase fondasi. Capaian Pembelajaran memberikan kerangka pembelajaran yang memandu pendidik di satuan dalam memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak usia dini. Capaian Pembelajaran
PAUD secara spesifik menekankan pentingnya pendampingan anak dalam menemukan jati dirinya, serta menguatkan pemahaman anak terhadap dunianya melalui eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.
Tujuan PembelajaranSatuan PAUD dapat langsung menurunkan dari struktur kurikulum tanpa menyusun alur tujuan pembelajaran. Struktur kurikulum mengandung intrakurikuler dan projek penguatan profil Pancasila. Dalam konteks projek penguatan profil pelajar Pancasila, tujuan pembelajaran dimaknai sebagai tujuan projek yang dapat diambil dari dimensi, elemen atau sub elemen profil pelajar Pancasila. Esensi alur tujuan pembelajaran adalah pengorganisasian tujuan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai Capaian Pembelajaran.
MetodeKegiatan yang dipilih dan disajikan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. Untuk mencapai hal tersebut, pendidik dapat:

• menggunakan berbagai strategi pendekatan belajar
• menggunakan berbagai media ajar
• menggunakan berbagai sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.
Pelaporan Hasil Belajar
Penyusunan laporan kemajuan hasil belajar mengacu pada data asesmen otentik yang telah dimiliki dalam rentang periode waktu tertentu. Selain berisikan laporan kemajuan belajar (Capaian Pembelajaran dan projek penguatan profil pelajar Pancasila), laporan dapat memuat informasi tumbuh kembang anak dan refleksi orang tua supaya Satuan PAUD dan orang tua/wali mendapat informasi perkembangan peserta didik secara utuh. Satuan pendidikan berhak menentukan apakah akan melaporkan hasil kemajuan belajar setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.

Pertanyaan pemantik dalam merencanakan pembelajaran:

  • • Apakah satuan PAUD telah menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Pembelajaran dalam menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan dengan Capaian Pembelajaran dan profil pelajar Pancasila?
  • • Apakah Tujuan Pembelajaran dalam kurikulum operasional satuan pendidikan telah dirancang berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan?
  • • Apakah metode pembelajaran telah sesuai dengan perkembangan peserta didik?
  • • Sejauh mana kesiapan satuan PAUD untuk menunjang pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik?

2. SMK

Contoh Perencanaan Pembelajaran untuk SMK

KomponenUraiAN
Capaian Pembelajaran untuk Mata Pelajaran pada Kelompok UmumCapaian Pembelajaran mata pelajaran kelompok umum mengacu pada Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah.
Capaian Pembelajaran untuk Mata Pelajaran pada Kelompok KejuruanCapaian Pembelajaran mata pelajaran Dasar-Dasar Program Keahlian (Fase E) dan Konsentrasi Keahlian (Fase F) dikembangkan oleh pemerintah.
Satuan pendidikan bersama dunia kerja dapat mengembangkan kontekstualisasi capaian pembelajaran dan menuangkannya dalam tujuan pembelajaran, serta perencanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik konsentrasi yang diselenggarakan.
Tujuan PembelajaranTujuan pembelajaran dirumuskan dari analisis Capaian Pembelajaran, identifikasi tujuan yang lebih spesifik dan operasional merujuk pada tahap perkembangan peserta didik dan konteks lingkungan sekitarnya.

Tujuan pembelajaran terdiri atas dua komponen yaitu kompetensi dan lingkup materi. Tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dapat disusun bersama dengan industri pasangan.
MetodeSetiap pendidik berhak mengembangkan tujuan kegiatan untuk pembelajaran dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang tertuang di kurikulum operasional di satuan pendidikan:

• menggunakan berbagai strategi pendekatan belajar
• menggunakan berbagai instrumen
• asesmen otentik dalam menilai ketercapaian tujuan kegiatan harian
Pelaporan Hasil BelajarSatuan pendidikan berhak menentukan waktu pelaporan hasil belajar, apakah akan melaporkan hasil belajar setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.

Pertanyaan pemantik dalam merencanakan pembelajaran:

  • • Apakah satuan pendidikan telah merancang tujuan pembelajaran berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan?
  • • Apakah asesmen yang disusun telah mengacu kepada prinsip-prinsip asesmen?
  • • Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?

3. Pendidikan Khusus

Contoh Perencanaan Pembelajaran untuk Pendidikan Khusus

KomponenUraiAN
Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran mata pelajaran di SLB diperuntukkan bagi semua jenis kekhususan mengacu pada capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Capaian pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus di satuan pendidikan reguler/inklusi dapat menggunakan CP satuan pendidikan reguler yang dimodifikasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa
hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Penentuan fase pada peserta didik berkebutuhan khusus didasarkan pada hasil asesmen awal sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Sebagai contoh, salah seorang peserta didik kelas VIII SMPLB (Fase D) berdasarkan hasil asesmen awal memiliki kemampuan Fase B, maka pembelajaran bagi peserta didik tersebut adalah Fase B (lintas fase dan lintas elemen).
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan dari analisis Capaian Pembelajaran. Selain terdiri atas dua komponen, yaitu kompetensi dan lingkup materi, tujuan pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai karakteristik peserta didik.
Selain itu, tujuan pembelajaran diarahkan pada terbentuknya kemandirian dalam aktivitas sehari-hari hingga kesiapan memasuki dunia kerja.
MetodePendidik mengembangkan metode pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi pendekatan pembelajaran sesuai dengan jenis kekhususan dan kebutuhan peserta didik.
Pelaporan Hasil BelajarLaporan hasil belajar dilaksanakan pada setiap akhir semester 1 dan 2 dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan.

Pertanyaan pemantik dalam merencanakan pembelajaran:

  • • Apakah satuan pendidikan telah menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan jenis kekhususan dan kebutuhan peserta didik?
  • • Apakah satuan pendidikan memiliki sarana prasarana yang menunjang peserta didik untuk terlibat di dalam pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan peserta didik?
  • • Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?

4. Pendidikan Non formal Kesetaraan

Perencanaan Pembelajaran untuk Satuan Pendidikan Nonformal Program Pendidikan Kesetaraan

Pada satuan pendidikan non formal program Pendidikan Kesetaraan, perencanaan pembelajaran bersifat fleksibel dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, satuan pendidikan.

Contoh Perencanaan Pembelajaran pada pendidikan non formal dan pendidikan kesetaraan

KomponenUraiAN
Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada kelompok mata pelajaran umum dan program pemberdayaan dan keterampilan di pendidikan kesetaraan mengacu pada Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Tujuan PembelajaranTujuan pembelajaran dirumuskan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kebutuhan belajar, dan kondisi lingkungan.
Metode PembelajaranPenyusunan langkah-langkah pembelajaran memperhatikan bentuk pembelajaran, yakni tatap muka, tutorial, mandiri ataupun kombinasi secara proporsional dari ketiganya.
Dapat berupa kombinasi dari berbagai metode agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif.
Pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup untuk kemandirian yang sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan peserta didik.
Dalam kegiatan tutorial, pendidik membahas materi, memberi latihan, mengidentifikasi materi-materi yang sulit dan memberikan umpan balik.
Dalam kegiatan mandiri, pendidik menyediakan waktu belajar
bagi peserta didik untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Pendidik dapat menggunakan media secara visual, audio, audio visual, atau media penyaji guna mendukung proses pembelajaran.
Pelaporan Hasil BelajarLaporan hasil belajar dilaksanakan pada setiap akhir semester 1 dan 2.

Pertanyaan pemantik dalam merencanakan pembelajaran:

  • • Apakah satuan pendidikan telah menyusun rencana pembelajaran yang menarik, interaktif, dan melibatkan peserta didik secara aktif?
  • • Apakah satuan pendidikan memiliki sarana prasarana yang menunjang peserta didik untuk terlibat di dalam pembelajaran yang menyenangkan dan menantang?
  • • Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?

Sumber: Panduan Pengembangan KOSP Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan pada Kurikulum Merdeka, 2022


Materi Perencanaan Pembelajaran

Loading