3. Prioritas Pembelajaran Pada Kemajuan Belajar Peserta Didik

KurikulumMerdeka2024. Naskah Akademik Kurikulum Merdeka pada karakteristik pembelajaran kurikulum merdeka membahas tentang karakter ketiga yaitu prioritas pembelajaran pada kemajuan belajar peserta didik.

Karakteristik Ketiga Prioritas Pembelajaran Pada Kemajuan Belajar Peserta Didik

Memprioritaskan kemajuan belajar peserta didik dibandingkan cakupan dan ketuntasan muatan kurikulum yang disampaikan.

Landasan Prioritas Kemajuan Belajar

  • Mengacu pada prinsip pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) (Baeten et al., 2010). Maka Kurikulum Merdeka menekankan bahwa proses belajar harus mengutamakan kemajuan belajar peserta didik.
  • Berakar dari filosofi humanisme dan progresivisme (Howlett, 2013; Mustaghfiroh, 2020). Kurikulum Merdeka tidak menghendaki guru mengejar target-target pembelajaran dengan menuntaskan topik-topik yang perlu dipelajari di kelas.

Pencapaian Target Tanpa Mengorbankan Peserta Didik

Secara prinsip, target-target pembelajaran yang ditentukan oleh guru berdasarkan pada luaran pembelajaran yang telah dirumuskan oleh pemerintah pusat menjadi acuan hal yang dipelajari di kelas.

Namun, cara untuk mencapai target-target atau luaran pembelajaran tersebut tidak boleh mengorbankan peserta didik. Terutama ketika peserta didik tidak dapat menguasai materi yang dipelajari sesuai dengan target yang sudah ditentukan di awal untuk dipelajari dan dikuasai dalam jangka waktu tertentu.

Dampak Pembelajaran Berpusat pada Siswa

Prinsip pembelajaran berpusat pada siswa memberikan dasar pemahaman bahwa pembelajaran harus melayani kebutuhan peserta didik. Jika capaian belajar dan kecepatan belajar tiap peserta didik berbeda-beda, maka pembelajaran juga mestinya punya desain untuk melayani keragaman tersebut.

Inilah bernama pembelajaran berdiferensiasi (differentiated learning) (George, 2005; van Geel et al., 2019). Yaitu pembelajaran didesain berbeda antara satu anak didik dan lainnya karena perbedaan daya tangkap, kecepatan belajar, dan sejenisnya.

Dampak Standarisasi Pembelajaran

Jika tidak berdasarkan prinsip ini, maka pembelajaran yang sifatnya menggunakan metode atau desain yang sama untuk semua siswa dan semua kelas, potential untuk meninggalkan anak-anak yang membutuhkan layanan pembelajaran berbeda.

Standarisasi desain, pendekatan, metode, dan bahkan media pembelajaran memang mudah terlaksana, apalagi ketika guru masih terdorong menjalankan pembelajaran yang sekadar berorientasi menuntaskan materi.

Namun jelas menyamakan pembelajaran akan merugikan siswa.


Sumber: Buku Kajian Akademik Kurikulum Merdeka 2024

Loading